Minggu, 26 Februari 2012

Tarian Kolosal Ndundundake Pecahkan Rekor Muri



Libatkan 2.011 Penari
LABUAN BAJO, Wartasemesta.com – Tarian kolosal Ndundundake khas tanah Congkasae yang berlangsung di pelataran Kantor Bupati Manggarai Barat sebagai apresiasi menyambut detik-detik terakhir pengumuman Komodo sebagai New7Wonder of Natur pada  Hari Jumat tanggal  11.11.11 pukul 11, lewat 11 menit. Memecahkan rekor dengan tarian paling banyak melibatkan peserta sebanyak 2.011 lebih yang sebagian besar siswa-siswi SMP hingga SMA di kabupaten Manggarai Barat untuk pertama kali di gelar.
Ketua Pelaksana, Andi Tenrilebbi, Kamis (10/11) mengatakan tarian ini merupakan khas tanah Congkasae Manggarai bukan saja Manggarai Barat tetapi juga Manggarai Timur dan Manggarai Tengah. Gaya dan tarian menggambarkan kateristik Budaya Manggarai Raya. Hampir semua masyarakat Manggarai tahu dan memahami benar tarian ini dari generasi ke generasi. “Semua anak-anak tahu kita hanya tinggal poles saja. Masyarakat umumnya sangat memahami tarian ini sehingga tidak terlalu sulit dalam latihan,”katanya
Jumlah penari sebanyak 2011 dengan usia 7 Tahun hingga 17 tahun. Para penari berasal dari SD, SMP, dan SMA Se Kabupaten Manggarai Barat. Masing masing mengenakan Selendang Songke berdendang Tarian Kolosal Ndundundake depan Kantor Bupati Manggarai Barat. Seusai Pementasan tarian Museum Record Indonesia (MURI) langsung mengumumkan 2 Rekor Muri dari pergelaran tarian tarian kolosal Ndundundake tersebut masing masing menari NduNduNdake selama 7 menit dengan Jumlah Penari 2011, dan menari menggunakan selendang Songke terbanyak di Indonesia
Sementara itu di Pantai Pede Gorontalo Labuan Bajo, Manggarai Barat juga dilakukan Festival Budaya Flores – Lembata, Festifal ini dalam rangka menyambut pengumuman  Yayasan New7Wonder yang diumumkan 11 Nopember 2011, Pemerintah kabupaten Manggarai Barat Komodo mendapat ranking pertama sebagai binatang langkah yang masih hidup sampai sekarang.
Sedikitnya lima kabupaten di Pulau Flores ikut dalam festival budaya ini masing-masing kabupaten Ngada, kabupaten Ende, kabupaten Manggarai Timur, kabupaten Manggarai dan kabupaten Manggarai Barat sendiri selaku tuan rumah.
Dalam ritual pembuka Festifal para peserta melakukan long mach bertolak dari lapangan bola kaki kampong ujung menuju pantai pede, tempat berlangsungnya festival. Masing-masing kabupaten tampak dengan pakaian adat daerah masing masing
Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula dihadapan peserta festival di Pantai Pede mengatakan kegiatan ini bertujuan sebagai bentuk komitmen masyarakat flores pada budaya local serta mempererat tali persaudaraan antara satu kabupaten dengan lainnya juga sebagai ajaran moralitas yang cinta pada budaya. Tidak hanya itu, Bupati Gusti Dula mengatakan kegiatan ini dapat meminimalisir lunturnya budaya local akibat pergeseran budaya yang dating dari luar yang serta instan.
“Kita patut menjaga budaya asli local kita sebagai warisan yang memiliki nilai lebih tinggi dari pengaruh manapun,” Kata Bupati kedua Manggarai Barat ini
Lebih lanjut Ia mengatakan setiap kabupaten yang ada di Pulau Flores dan Lembata memiliki asset budaya masing-masing, kabupaten Ngada ada rumah adat di Bena serta taman laut di Riung, kabupaten Ende dengan Danau Kelimutunya, kabupaten Flores Timur dengan ziarah religious Semana Santa dan lainnya. Kegiatan festival ini di padu dengan pencanangan Visit Flobamora 2013 mendatang. (Cheluz/Hans/Renoldus)

0 komentar:

Posting Komentar